SEKS EDUCATION BAGI REMAJA



BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk mencegah timbulnya penyakit, deteksi dini, menjaga keseimbangan fungsi tubuh dengan membatasi adanya penyakit.Selama 20 tahun terakhir, ada beberapa perbedaan pendapat tentang cara yang terbaik untuk promosi kesehatan. Promosi kesehatan tradisional, dibuat untuk merubah perilaku individu kearah gaya hidup yang lebih sehat dengan cara individu merasa nyaman dengan lingkungannya (Gillies, 1998)
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Perilaku seks bebas yang terjadi pada remaja dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak yang disebabkan karena kesibukan masing-masing sehingga anak tidak memperoleh pengetahuan tentang seks bebas dari orang tua dan oleh sebab itulah kadang kala anak terjerumus pada pergaulan yang salah. Perilaku seks bebas juga dapat terjadi jika remaja kurang mempunyai pemikiran yang matang untuk berbuat sesuatu ditambah lagi karena dorongan dari teman sebaya. Kadang teman mempunyai pengaruh yang buruk dan memaksa mencoba sesuatu yang baru sehingga mereka mencoba melakukan hubungan seks dengan lawan jenis tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi.
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya.
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent psychology, 1980). Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan, seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan seksual tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang berada dalam potensi seksual yang aktif, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan seluk beluk seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau internet.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum pendidik bersikap lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-hati terhadap gejala-gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual, yang berlangsung saat ini. Seiring perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan. Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, nampaknya secara perlahan-lahan harus diubah. Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.
Dewasa ini kita sering mendengar istilah pendidikan seks baik melalui koran, majalah, radio, maupun televisi. Mungkin karena banyaknya pendapat mengenai seks itu, membuat pengertiannya menjadi semakin kabur, mungkin juga tambah simpang siur. Lebih lanjut penyusun akan menyampaikan tentang pendidikan seksual bagi remaja dalam makalah ini.

B.  RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang di hadapi antara lain adalah:
1.      Perubahan jasmani yang begitu cepat mengakibatkan kegoncangan bagi remaja, karena pertumbuhan menyebabkan remaja itu mulai menyukai lawan jenis.
2.      Masalah hubungan dengan orang banyak, banyak orang tua yang mengekang anak-anaknya untuk berbuat dan melakukan sesuatu sehingga dalam hal ini remaja mengalami konflik dengan orang tua.
3.       Kenakalan remaja disebabkan oleh 2 faktor pertama, faktor intern yang berasal dari diri pribadi dan atas kemauan remaja sendiri untuk berbuat sesuatu yang mereka inginkan dan tanpa paksaan dari orang lain.Kedua, faktor ekstern yang bisa timbul karena pengaruh lingkungan dan pergaulan yang salah. Contoh bentuk-bentuk kenakalan remaja antara lain adalah seks bebas, penyalahgunaan narkotik, pelacuran dan tawuran.
C.  TUJUAN
Tujuan pendidikan seks di ajarkan bagi remaja yaitu sebagai berikut:
1.       Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2.        Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab)
3.        Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.
4.        Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.
5.        Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.
6.        Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat.

















BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Promosi Kesehatan
A. Pengertian
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk mencegah timbulnya penyakit, deteksi dini, menjaga keseimbangan fungsi tubuh dengan membatasi adanya penyakit.Selama 20 tahun terakhir, ada beberapa perbedaan pendapat tentang cara yang terbaik untuk promosi kesehatan. Promosi kesehatan tradisional, dibuat untuk merubah perilaku individu kearah gaya hidup yang lebih sehat dengan cara individu merasa nyaman dengan lingkungannya (Gillies, 1998)
B. Tujuan
C. Sasaran
Sasaran Promosi Kesehatan tentang Seks Edukasi ini adalah
1)      Remaja cowok maupun cewek
2)      Para orang tua
D. Media
Media yang kami gunakan untuk promosi kesehatan tenteg pendidikan seks ini adalah
1)         Leaflet
2)         Laptop
3)         Lcd


2. Pendidikan Seks Remaja
A. Pengertian Remaja
Remaja atau “Adolescence”, berasal dari bahasa latin “Adolescere” yang berarti tumbuh kea rah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja tetapi juga kematangan social dan psikologis. Batas usia remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun. Menurut Depkes R.I anatara 10-19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10-19 tahun.
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 trahun adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut Masa Pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari  masa anak ke masa dewasa.
Berdasarakan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap, yaitu:
1)            Masa remaja awal (10-12 tahun)
·          Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
·          Tampak dan merasa ingin bebas
·         Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak)
2)            Masa remaja tengah (13-15 tahun)
·         Tampak dan merasa ingin mencari idetitas diri
·          Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis
·         Timbul perasaan cinta yang mendalam
·          Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang
·           Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
3)     Masa remaja akhir (16-



Pada masa renmaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan organ-organ reproduksi atau sehingga tercapai kematangan yang ditunjukan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-yanda sebagai berikut :
1). Tanda-tanda seks primer
Yang dimaksud dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks. Pada laki-laki yaitu gonad (testis). Organ itu terletak didalam skrotum. Pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadilah pertumbuhan yang pesat selama 1 atau 2 tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testis berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ reproduksi pria matang, lazimnya terjadi mimpi basah, artinya ia bermimpi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seksual,sehingga mengeluarkan sperma.
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43 gram.
Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang masa menopause. Menopause bias terjadi pada usia sekitar 50an.
2).  Tanda-tanda seks sekunder
a.    Pada laki-laki
·            Rambut
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan, terjadi sekitar 1 tahun setelah testis dan penis mulai membesar. Ketika rambut kemaluan hampir selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di wajah, seperti halnya kumis dan jambang.
·            Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar.
·            Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dibawah kulit menjadi lebih aktif. Seringkali menyebabkan jerawat karena produksi minyak yang meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga bertambah, terutama bagian ketiak.
·            Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat. Lebih-lebih bila dilakukan latihan otot, maka akan tampak member bentuk pada lengan, bahu, dan tungkai kaki.
·            Suara
Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga meningkat.
·            Benjolan di dada.
Pada usia remaj sekitar 12 samapai 14 tahun muncul benjolan kecil-kecil di sekitar kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun.
b.    Pada wanita
·               Rambut.
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warrnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebihkasar, lebih gelap, dan agak keriting.

·               Pinggul.
Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
·               Payudara.
Seiring pinggul membesar maka payudara juga membesar dan putting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan menjadi lebih bulat.
·               Kulit.
Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar,lebih tebal, pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lebih lembut.
·               Kelenjar lemak dan kelenjar keringat.
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
·               Otot.
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat akibanya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
·               Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.


B.  Pengertian pendidikan seks
Tampaknya ada dua kata kunci yang harus kita pahami terlebih dahulu. Pertama, kata “pendidikan” dan Kedua, kata “seks” itu sendiri. Baru kemudian kita melihat makna kedua kata tersebut seutuhnya. Menurut kamus, kata “pendidikan” berarti proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Sedangkan kata “seks” mempunyai dua pengertian. Pertama, berarti jenis kelamin dan yang kedua adalah hal ihwal yang berhubungan dengan alat kelamin, misalnya persetubuhan atau senggama.
Padahal yang desebut pendidikan seks sebenarnya mempunyai pengertian yang jauh lebih luas, yaitu upaya memberikan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada daasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan  tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agama agar tidak terjadi “penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut. Dengan demikian, pendidikan seks ini bisa juga disebut pendidikan kehidupan berkeluarga.
Pendidikan Seks terdiri dari dua segi:                                        
1.  pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
2. Pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan hubungan seks. Menurut World Health Organisation (Organisasi Kesehatan Dunia), Pendidikan Seks seharusnya tidak terbatas sampai pengetahuan biologis, tetapi berperan untuk melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat lewat pendidikan.
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya. Dengan 87.5% remaja perkotaan  SMP dan 66.0% remaja perkotaan SMA.
Ternyata di satu pihak, ruang sekolah merupakan satu segi masyarakat yang mampu bertindak memberikan Pendidikan Seks kepada kaum remaja Indonesia dan ruang sekolah merupakan suatu lingkungan yang memperkenalkan kaum remaja kepada masalah dan ‘bahayanya’ seks, dengan begitu ruang sekolah mampu melindungi kaum remaja dari resiko ini dengan informasi. Fakta-fakta ini memperkuatkan kebutuhan remaja untuk menerima Pendidikan Seks yang mengajar informasi yang benar tentang seks.
C. Perilaku Seksual remaja
Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi dan emosi.
Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan tangan sampai pada ciuman dan sentuhan-sentuhan seks yang pada dasarnya adalah keinginan untuk menikmati dan memuaskan dorongan seksual.
D.  Faktor-faktor munculnya permasalahan seksual
1)               Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja.
2)               Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan
3)               Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui media masa yang dengan teknologi yang canggih
4)               Orangtua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak, menjadikan mereka tidak terbuka pada anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini.
5)               Adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita, sehingga kedudukan wanita semakin sejajar dengan pria.
E.   Bahaya Seks Bebas
Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern dan bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Bahaya-bahaya seks bebas dikalangan remaja antara lain adalah:
1)   Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat membahayakan dan sampai sekarang masih belum ada obatnya.
2)   Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri.
3)   Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4)   Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5)   Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.
F.  Penyakit Akibat Seks Bebas
Berikut ini 10 penyakit beberapa yang paling umum akibat seks bebas :
1)      Herpes Genital. Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.
2)       Sifilis (Penyakit Raja Singa). Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecetyang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
3)      Gonore (Kencing Nanah). Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.
4)      Klamidia. Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
5)      Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart). Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.
6)       Hepatitis B. Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
7)      Kanker prostat. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.
8)      Kanker Serviks (leher rahim). Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.
9)      HIV/AIDS. Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virusyang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya.
10)  Trichomoniasis. Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.
Sangat penting mengetahui bahwa hubungan seksual bukan hanya sekedar hubungan intim. Kontak seksual seperti ciuman, oral seks dan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator juga berisiko menularkan virus.
G.  Cara untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja:
1). Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
2). Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
3). Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
4) Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
5).  Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
3.  Sasaran
Pendidikan seks
Primer
Sekunder
Tersier
Progam Kerja
Karang Roto
Remaja
Orang tua
Orang tua
Guru
Kepala sekolah
Ketua RT
Kepala sekolah
1.    Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2.     Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab)
3.     Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.
4.    Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.
5.     Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.
6.     Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri


4. Satua SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata kuliah             : Promosi Kesehatan
Kode mata kuliah   :
SKS                        : 2 SKS
Waktu pertemuan   :
Pertemuan ke          :

         Tujuan
         Tujuan instruksional umum
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami konsep, prinsip dan lingkup promosi kesehatan
         Tujuan instruksional khusus
         Menjelaskan pengertian promosi kesehatan
         Menjelaskan tujuan promosi kesehatan
         Menjelaskan sasaran promosi kesehatan
         Menjelaskan Prinsp-prinsip promosi kesehatan
         Menjelaskan Media promosi kesehatan
         Menjelaskan Sejarah promosi kesehatan
         Menjelaskan lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya bayi, anak balita, remaja, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, PUS/WUS, klimakterium

         Pokok bahasan
         Konsep dan prinsip promosi kesehatan
         Lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya

         Sub pokok bahasan
Konsep dan prinsip promosi kesehatan
            Pengertian promosi kesehatan
remaja
            Tujuan promosi kesehatan
Sex education
            Sasaran promosi kesehatan
Remaja SMA
            Media promosi kesehatan
Leaflet  &  ppt  
            Sejarah promosi kesehatan
Lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
PROMOSI KESEHATAN PADA REMAJA
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (Pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk meningkatkan kesehatan individu dan mewujudkan potensi kesehatan individu.
Sedangkan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan di Ottawa, Kanada, menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Piagam Ottawa. Dalam piagam ini tertera strategi dalam meningkatkan kontrol masyarakat terhadap kesehatan diri mereka sendiri. Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.
Promosi kesehatan (pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk mencegah timbulnya penyakit, deteksi dini, menjaga keseimbangan fungsi tubuh dengan membatasi adanya penyakit.
Selama 20 tahun terakhir, ada beberapa perbedaan pendapat tentang cara yang terbaik untuk promosi kesehatan. Promosi kesehatan tradisional, dibuat untuk merubah perilaku individu kearah gaya hidup yang lebih sehat dengan cara individu merasa nyaman dengan lingkungannya (Gillies, 1998)
Promosi kesehatan menggunakan pendekatan pada klien sebagai pusat dalam pemberian pelayanan dan membantu mereka untuk membuat pilihan dan keputusan.
Istilah “promosi kesehatan” merupakan suatu payung dan digunakan untuk menggambarkan suatu rentang aktivitas yang mencakup pendidikan kesehatan dan pencegahan penyakit (Gillies,
Ada tiga tingkatan dari pendidikan kesehatan menurut Gillies:
Primary Health education, tujuannya tidak hanya mencegah perubahan kesehatan tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan, dengan demikian kualitas hidup, nutrisi, kontrasepsi dan hubungan seksual secara aman, dan pencegahan kecelakaan dengan menggunakan helm. Secondary health education, tujuannya adalah untuk membantu individu dengan masalah kesehatan yang reversible untuk menyesuaikan dengan gaya hidupnya, contohnya tidak melakukan seks bebas pada remaja.  Tertiary health education, tujuannya untuk membantu individu yang sakit dan tidak sembuh total sehingga mereka dapat melewati hidup dengan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Contohnya anak yang menderita HIV, PMS, ABORSI di kalangan remaja.
Kegiatan Belajar mengajar
Tahap
Kegiatan pengajar
Kegiatan Mahasiswa
Alat & Media
Pendahuluan
   Mengucap salam
   Melakukan kontrak belajar
   Menjelaskan cakupan materi yang akan diajarkan
   Menggali pengetahuan mahasiswa dengan tujuan pembelajaran
   Melakukan apersepsi tentang materi yang akan disampaikan







    Menjelaskan refalensi tujuan pembelajaran dengan konsep dan prinsip promosi kesehatan serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
  Menjawab salam
  Mahasiswa sepakat sesuai hasil kontrak
  Mahasiswa memahami cakupan materi yang akan disampaikan
  Mahasisawa memahami tujuan pembelajaran dalam pertemuan ini
  Mahasiswa mengungkapkan hal-hal yang diketahui tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
   Mahasiswa memahami revalensi pembelajaran dengan konsep dan prinsip promosi kesehatan serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
LCD, Laptop, TOA
Penyajian
  Menjelaskan tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
  Menggali pengetahuan mahasiswa tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
  Meminta tanggapan kepada mahasiswa lain tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
   Memberikan pennguatan  atas jawaban mahasiswa
  Mahasiswa dapat memahami konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
  Mahasiswa dapat mengungkapkan hal-hal yanng diketahui tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
  Mahasiswa lain dapat memberika tanggapan tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya

   Mahasiswa mendapatkan reinforcement dari jawaban yang diungkapkan
LCD, Laptop, TOA
Penutup
  Melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah disampaikan







  Bersama mahasiswa menyimpulkan materi dari pembelajaran yang telah disampaikan
  Menginformasikan kepada mahasiswa tentang materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya
   Memberikan salam penutup
  Mahasiswa dapat menjelaskan kembali konsep dan prinsip promosi kesehatan : pengertian,tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, media, sejarah serta lingkup promosi kesehatan dalam praktik kebidanan menurut sasarannya
  Mahasiswa mendapatkan kesimpulan dari materi ini

  Mahasiswa mengetahui materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikkutnya


   Menjawab salam penutup
LCD, Laptop, TOA


         Referensi
         Dunkle. 2002. Health promotion in midwifery Practise Ballivere tindall. London
         Promosi kesehatan, Depkes (Direktur promosi kesehatan dirjen kesehatan masyarakat) Jakarta. 2000
         Praticia Webb. 1994. Health Promotion and patient Education, Chapma & Hall, London

A.     DATA EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi : suatu studi tentang kejadian di masyarakat.
                                                LAST (1988)Ilmu tentang distribusi dan determinan –determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapannya untuk mengendalikan masalahmasalah kesehatan.

EPIDEMIOLOGI
                                                THE STUDY OF THE DISTRIBUTION AND DETERMINANTS OF HEALTH-RELATED STATES OR EVENTS IN SPECIFIED POPULATIONS, AND THE APPLICATION OF THIS STUDY TO CONTROL OF HEALTH PROBLEMS (Last, 1988)
                                                Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan

Grafik  seks bebas pada remaja di daerah
                                                 

B.     DATA DEMOGRAFI
a.       Pengertian
Demografi berasal dari Bahasa Yunani
Demos : Rakyat
Grafein : Menulis
Demografi : Tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu kependudukan)
Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi
dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya
lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen
(kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi
dan perkembangan dari penduduk (Hawthorn,1970).

Demografi adalah ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk (Boque: 1969)
b.      Variabel utama demografi:
1)   Kelahiran (natalitas)
2)   Kematian (death/mortalitas)
3)   Migrasi (perpindahan)
Ketiga Variabel ini akan mempengaruhi keadaan dan komposisi penduduk (umur dan
jenis kelamin)

c.       Ruang Lingkup :
1)   Kuantitatif dan kualitatif
2)   Unsur-unsur demografi
3)   Teknik menghitung data kependudukan
4)   Data demografi, pengukuran, teknik dan analisa serta konsekuensi
5)   Interdisciplinary science (ekonomi, geografi, psychologi, politik dsb)
d.      Tujuan :
1)      Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam satu daerah tertentu
2)      Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan penyebarannya
3)      Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam aspek-aspek sosial
4)      Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa datang dan kemungkinan konsekuensinya.

e.      Sumber data kependudukan
a. Sensus Penduduk (SP).
Indonesia telah melakukan sesus pada tahun ’71, ’80, ’90, dan 2000 (SP71,
SP80, SP90, dan SP2000)

b. Survey penduduk, yaitu diataranya :
-SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) pada tahun 1985 dan 1995.
-Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)

-SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga)

-SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia)

c. Registrasi Penduduk, misalnya : Akte Kelahiran, Akta Nikah, Pembuatan KTP.
Seiring dengan waktu untuk mengetahui keadaan penduduk mengalami perubahan.
Info kependudukan berkaitan dengan keakuratan data, data kependudukan yang
tidak akurat menyebabkan informasi yang dihasilkan salah. Padahal data tersebut
digunakan sebagai perencanaan pembangunan.

F. Dinamika penduduk :
Dinamika penduduk akan melahirkan push and pull theory, yaitu Pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang
menambah dan mengurangi
Kekuatan menambah (dorong/push) : kelahiran, imigrasi
Kekuatan mengurangi (tarik/pull) : kematian, emigrasi
G. Laju pertumbuhan penduduk
C.     DATA GEOGRAFI
n Acara Penyuluhan (SAP)


BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Pendidikan seksual adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar, yang meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Tujuan pendidikan seksual adalah untuk membentuk suatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak menganggap seks itu suatu yang menjijikan dan kotor. Tetapi lebih sebagai bawaan manusia, yang merupakan anugrah Tuhan dan berfungsi penting untuk kelanggengan kehidupan manusia, dan supaya anak-anak itu bisa belajar menghargai kemampuan seksualnya dan hanya menyalurkan dorongan tersebut untuk tujuan tertentu (yang baik) dan pada waktu yang tertentu saja.
 Cara pemberian materi mengenai pendidikan seks kepada remaja ini lebih banyak dilakukan oleh orangtua dari setiap remaja, sebab orangtualah yang mengetahui betul bagaimana sifat, sikap, dan perkembangan anaknya.Untuk memberikan materi mengenai hal ini, orangtua harus pandai-pandai mencari peluang dalam setiap pembicaraan dengan anaknya.

B.       SARAN                                                                                                   
1)      Fokus utamanya Pendidikan Seks adalah pendidikan dan pengetahuan daripada seks. Pendidikan Seks mampu menyelamatkan kaum remaja dari keadaan yang tidak sehat atau berbahaya untuk kesehatannya. Seharusnya Pendidikan Seks tidak dianggap tabu dan tidak ditutu- tutupi lagi.
2)      Sebagai suatu cabang, masyarakat yang mampu sebagian besar penduduk kaum muda, ruang sekolah seharusnya mengambil peran utama untuk memberi Pendidikan Seks ini.
3)      Sebaiknya pemerintah bertindak mengembangkan program Pendidikan Seks dengan bahan-bahan resmi untuk disediakan setiap sekolah. Lebih banyak dana seharusnya diberikan dibidang Pendidikan, untuk menyakinkan setiap siswa mengalami kesempatan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Program Pendidikan Seks seharusnya mencapai keseimbangan antara pengetahuan lengkap dan norma-norma kebudayaan dan agama Indonesia.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar