Virus
adalah parasit intrasel yang tidak bias bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang. Karena ikatan yang begitu erat sntsrs replikasi virus dan metabolisme sel inang, sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya kepada virus. Hal ini membuat vaksin menjadi metode utama untuk mengontrol infeksi virus. Misalnya poliomyelitis, rabies, yellow fever, measles, rubella.
adalah parasit intrasel yang tidak bias bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang. Karena ikatan yang begitu erat sntsrs replikasi virus dan metabolisme sel inang, sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya kepada virus. Hal ini membuat vaksin menjadi metode utama untuk mengontrol infeksi virus. Misalnya poliomyelitis, rabies, yellow fever, measles, rubella.
Definisi antivirus
Anti virus adalah :
Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri. Misalnya, Amantadine (Symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana kerjanya menghambat multiplikasi virus influenza A, Diberikan dalam waktu 24-48 jam dari mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama pada individu berisiko tinggi seperti orang-orang yang immunosuppressed atau di rumah sakit. Rimantadine (Flumadine) yang terkait dalam struktur dan anti-influenza J tindakan untuk amantadine tapi memiliki lebih sedikit efek samping.
Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri. Misalnya, Amantadine (Symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana kerjanya menghambat multiplikasi virus influenza A, Diberikan dalam waktu 24-48 jam dari mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama pada individu berisiko tinggi seperti orang-orang yang immunosuppressed atau di rumah sakit. Rimantadine (Flumadine) yang terkait dalam struktur dan anti-influenza J tindakan untuk amantadine tapi memiliki lebih sedikit efek samping.
BEBERAPA OBAT ANTI VIRUS
Nama obat
|
Jenis Virus
|
Tipe kimia
|
Target
|
Vidarabine
|
Herpesviruses
|
Analog nukleosida
|
Virus polymerase
|
Acyclovir
|
Herpes simplex (HSV)
|
Analog nukleosida
|
Virus polymerase
|
Gancyclovir and Valcyte ™ (valganciclovir)
|
Cytomegalovirus (CMV)
|
Analog nukleosida
|
Virus polymerase (needs virus UL98 kinase for activation)
|
Nucleoside-analog
reverse transcriptase inhibitors (NRTI): AZT (Zidovudine), ddI
(Didanosine), ddC (Zalcitabine), d4T (Stavudine), 3TC (Lamivudine)
|
Retroviruses (HIV)
|
Analog nukleosida
|
Reverse transcriptase
|
Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTI): Nevirapine, Delavirdine
|
Retroviruses (HIV)
|
Analog nukleosida
|
Reverse transcriptase
|
Protease Inhibitors: Saquinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir
|
HIV
|
Analog peptida
|
HIV protease
|
Ribavirin
|
Broad spectrum: HCV, HSV, measles, mumps, Lassa fever
|
Triazole carboxamide
|
RNA mutagen
|
Amantadine / Rimantadine
|
Influenza A strains
|
Tricyclic amine
|
Matrix protein / haemagglutinin
|
Relenza and Tamiflu
|
Influenza strains A and B
|
Neuraminic acid mimetic
|
Neuraminidase Inhibitor
|
Pleconaril
|
Picornaviruses
|
Small cyclic
|
Blocks attachment and uncoating
|
Interferons
|
Hepatitis B and C
|
Protein
|
Cell defense proteins activated
|
Antivirus
yang telah dikembangkan pada umumnya kurang efektif karena adanya
replikasi dari virus yang sangat cepat sehingga menimbulkan mutasi yang
membuat mereka tahan terhadap obat. Obat anti retrovirus digunakan untuk
menghambat HIV, dan walaupun resistensi terhadap obat tunggal
berkembang dengan cepat, tetapi penggunaan inhibitor protease
dikombinasi dengan 2 reserve transcriptase inhibitor menurunkan secara
dramatis angka mortalitas dan morbiditas karena AIDS. Meskipun efek
samping sering timbul, tetapi pengobatan anti HIV harus terus-menerus
untuk mencegah timbulnya resistensi
Pengobatan infeksi HIV :
Beberapa kelas obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV:
1. Nucleoside-Analog Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI).
Obat-obatan
ini menghalangi virus RNA bergantung-DNA polymerase (reverse
transcriptase) dan dimasukkan ke dalam DNA virus. Misalnya zidovudin,
didanosine, zalcitabine, stavudin dan lamivudin.
2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs).
2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs).
Obat-obat ini menghalangi replikasi HIV secara langsung. Misalnya nevirapin, delavirdine.
3. Protease Inhibitors.
3. Protease Inhibitors.
Ini
adalah obat khusus untuk HIV-1 protease dan kompetitif yang menghalangi
enzim, mencegah pematangan dari virions yang mampu menjangkiti sel
lainnya. Misalnya saquinavir, ritonavir, indinavir dan nelfinavir.
Rekomendasi dosis obat-obat anti virus
Zanamivir
Zanamivir adalah untuk perawatan influensa di kalangan anak-anak usia 7 tahun atau lebih. Dosis 5 mg sehari 2 kali tiap 12 jam.
Oseltamivir
Dosis tergantung berat
badan. 30 mg dua kali sehari untuk anak dengan berat badan kurang dari
atau sama dengan 15 kg. Dosis 45 mg dua kali sehari untuk berat badan 15
– 23 kg, dosis 60 mg dua kali sehari dengan berat badan 23 – 40 kg. Dan
dosis 75 mg dua kali sehari untuk berat badan lebih dari 40 kg.
Amantadine
Dosis
untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit adalah 4,4 - 8,8 mg / kg berat badan / hari. Dosis
maksimal 150 mg per hari.
Rimantadine
Rimantadine
disetujui untuk pencegahan penyakit di kalangan anak-anak berusia 1
tahun atau lebih dan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit di
kalangan orang dewasa. Rimantadine diberikan dalam 1 atau 2 dosis
terbagi pada dosis 5 mg / kg berat badan / hari, dosis tidak melebihi
150 mg / hari untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun.
Acyclovir
Pada
herpes simplex, dosis 200 mg sehari 5 kali selama 5 hari. Untuk anak
dibawah 2 tahun dosis setengah dari dosis dewasa. Efek samping dari
acyclovir mual, muntah, nyeri perut, diare dan sakit kepala.
Gancyclovir
Harus
diberikan secara intravena dan karena toksisitasnya, obat ini hanya
digunakan untuk infeksi berat. Dosis 5 mg/kg berat badan setiap 12 jam
selama 14 – 21 hari untuk pengobatan dan selama 7 – 14 hari untuk
pencegahan.