Diabetes
adalah suatu kondisi yang ditandai meningkatnya kadar gula dalam darah
(hyperglycemia) sehingga menimbulkan risiko kerusakan microvascular
(retinopathy, nephropathy dan sakit saraf). Dan macrovascular (stroke,
tekanan darah tinggi dan kelainan jantung)
Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM(mg/dl[2]
Kadar gula darah acak
Plasma vena
|
Bukan DM
|
Belum pasti DM
|
DM
|
<110
|
110 - 199
|
>200
|
|
Darah kapiler
|
<90
|
90 - 199
|
>200
|
Kadar gula darah puasa
Plasma vena
|
<110
|
110 - 126
|
>126
|
Darah kapiler
|
<90
|
<90 - 109
|
>110
|
PENYEBAB
Penyebab
diabetes yang utama adalah karena kurangnya produksi insulin (diabetes
mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan
tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih
umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan
oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1
membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan
pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak
efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan
sendirinya setelah persalinan.
JENIS DIABETES MELLITUS ADA 2
* TIPE 1
Diabetes
mellitus tipe 1 — dulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM,
"diabetes yang bergantung pada insulin"), atau diabetes anak-anak,
dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau
Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh.
Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
* TIPE 2
Diabetes
mellitus tipe 2 — dulu disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus
(NIDDM, "diabetes yang tidak bergantung pada insulin") — terjadi karena
kombinasi dari "kecacatan dalam produksi insulin" dan "resistensi
terhadap insulin" atau "berkurangnya sensitifitas terhadap
insulin"(adanya defek respon jaringan terhadap insulin)yang melibatkan
reseptor insulin di membran sel.
1. POLYURIA
polyuria berarti penderita mengalami banyak kencing(sering kencing).
2. POLYDIPSIA
akibat banyak kencing sehingga penderita mengalami haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi)
3. POLYPHAGIA
Sejumlah
besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan
berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali
merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi)
OBAT-OBAT ANTI DIABET
Pada
diabetes mellitus terdapat kekurangan insulin secara absolute atau
relative yang akan mengakibatkan meningkatnya kadar gula darah dan
menimbulkan komplikasi serius termasuk kelemahan dan penurunan berat
badan karena lipolisis dan proteolisis otot, ketoasidosis akibat
penumpukan benda keton.
Insulin adalah hormone yang dihasilkan oleh sel β langerhans di pancreas. Sekresinya dirangsang oleh beberapa stimulus dan yang terkuat adalah glukosa darah yang tinggi (hiperglikemi)
Insulin adalah hormone yang dihasilkan oleh sel β langerhans di pancreas. Sekresinya dirangsang oleh beberapa stimulus dan yang terkuat adalah glukosa darah yang tinggi (hiperglikemi)
SEDIAAN INSULIN
* Short acting insulin
Merupakan larutan insulin sederhana dengan mula kerja 30 menit menghilang dalam 8 jam.
Contoh obat : actrapid
* Intermediate dan long acting insulin
Lama kerjanya antara 16 – 35 jam.
Contoh obat : insulatard
* Isophane insulin (NPH)
Lama kerjanya sekitar 20 jam
* Biphasic fixed mixture insulin
Merupakan campuran insulin larut dan isophane dengan berbagai perbandingan misalnya 30% insulin larut dan 70% isophane
* Ultralente
Merupakan suspensi kristal Zn insulin yang lama kerjanya mencapai 35 jam.
OBAT ANTIDIABET ORAL
* Glipizid dan glicazid
Dosis 2,5 – 5 mg sehari sebelum makan pagi atau siang.
* Glibenclamid
Waktu
paruh lebih panjang dan diberikan satu kali sehari. Mempunyai efek
samping gangguan saluran pencernaan dan rash bisa terjadi tetapi jarang.
Dosis
awal pemberian 5 mg sehari satu kali. Diberikan setelah makan pagi.
Penderita lanjut usia dosis 2.5 mg. Dosis maksimal 15 mg sehari
* Repaglinid
Turunan
benzamido dengan mula dan lama kerja yang cepat, diminum saat makan
untuk menghasilkan kadar insulin yang tinggi saat mencerna dan
menghindari hipoglikemi antar waktu makan.
Disis awal 500 microgram, diberikan 30 menit sebelum makan
* Biguanid
Contoh obat : metformin.
Metformin bekerja di perifer untuk meningkatkan uptake glukosa.
Dosis
dewasa atau anak diatas 10 tahun 500 mg pada waktu makan pagi selama 1
minggu. Kemudian 500 mg pada waktu makan pagi dan makan malam untuk minggu berikutnya. Kemudian 500 mg pada saat makan pagi, siang dan malam. Dosis maksimal 2 gram sehari dalam dosis terbagi.
* Acarbose
Dosis
awal 50 mg sehari, ditingkatkan sampai 50 mg tiga kali sehari, kemudian
ditingkatkan sesuai kebutuhan setelah 6 – 8 minggu sampai 100 mg tiga
kali sehari. Maksimal 200 mg kali sehari. Tidak direkomendasikan untuk anak dibawah 12 tahun.
* Glitazon (Thiazolidindon)
Obat
ini meningkatkan sensitifitas insulin dengan berikatan pada reseptor
PPAR-γ yang selanjutnya meningkatkan transkripsi gen yang memperantarai
kerja insulin.
Pada
penderita diabetes mellitus selain kadar gula darah yang tinggi, juga
perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah
antara 70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes, kadar gula
darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi; dan pada penderita
hipoglikemia, kadar gula darahnya berada pada tingkat terlalu rendah.
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh
mengalami kelainan fungsi. Otak merupakan organ yang sangat peka
terhadap kadar gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber
energi otak yang utama. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah
yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk
melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in akan merangsang hormon untuk
melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadar gula
turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
gejala-gejala hipoglikemia, antara lain:
- Berdebar-debar
- Banyak keringat
- Gemetar
- Lemas
- Rasa lapar
- Pusing
- Gelisah
- Kesadaran menurun
- Koma
Jika
penderita diabetes mellitus mengalami gejala-gejala seperti diatas maka
harus segera mendapatkan penanganan yang memadai. Sebagai langkah awal,
apabila penderita masih sadar (kesadaran pasien cukup baik), dapat
diberikan makanan/minuman yang mengandung karbohidrat/manis (misalnya
larutan gula atau kue). Bila pasien tidak sadar, diberikan infuse
dekstrosa 50%. Yang penting inti penangan hipoglikemia adalah cepat dan
tepat. Supaya kadar glukosa darah segera naik.