Osteoporosis merupakan suatu penyakit tulang yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan jaringan tulang yang berakibat pada kerapuhan tulang dan peningkatan resiko fraktur.
Kategori osteoporosis :
· Osteoporosis post menopause à
terjadi pada wanita setelah memasuki masa menopause terjadi karena
kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur
pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul
pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul
lebih cepat ataupun lebih lambat.
· Osteoporosis terkait usia à terjadi setelah massa
tulang puncak tercapai sekitar umur 30 an, akibat dari kekurangan
kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara
kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
· Osteoporosis Sekunder à
terjadi akibat penggunaan obat-obat tertentu (misal golongan
kortikosteroid, barbiturate, anti kejang dan hormone tiroid yang
berlebihan) atau tindakan medis lainnya (gagal ginjal kronis dan
kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal).
· Osteoporosis juvenil idiopatik
merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini
terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi
hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki
penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
Gejala
Gejala
umum yang sering terjadi adalah penurunan tinggi badan, tulang punggung
bengkok ke arah depan dan ke arah belakang, nyeri pada tulang atau
fraktur.
Penanganan
- Penanganan secara non farmakologi antara lain mengurangi konsumsi kopi, menghentikan kebiasaan merokok, aerobic dan latihan beban (misalnya berjalan kaki, naik tangga).
- Penanganan secara farmakologi yaitu :
a. Terapi untuk meningkatkan kepadatan tulangà kalsium, vitamin D dan metabolitnya, kalsitonin, estrogen dan terapi hormonal.Kalsium dan vitamin D harus dikonsumsi oleh semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis untuk mencegah terjadinya penyerapan tulang yang berlebihan.b. Terapi Pembentukan tulang dengan pemberian hormon paratiroid